KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DI INDONESIA PADA ABAD KE-19
DAN
ABAD KE-20
a. Latar Belakang Kedatangan Belanda
Pada mulanya pedagang – pedagang
Belanda yang berpusat di Rotterdam membeli rempah-rempah dari Lisabon,
Portugis. Pada tahun 1580 Raja Philip dari Spanyol naik tahta. Ia berhasil mempersatukan
Spanyol dan Portugis. Akibatnya, Belanda tidak dapat lagi mengambil rempah-rempah
dari Lisabon yang sedang di kuasai Spanyol. Hal itulah yang mendorong Belan
mulai mengadakan penjelajahan samudra untuk mendapatkan daerah asal rempah –
rempah.
b. Perjalanan Belanda ke Indonesia
Pada tahun 1594 Claudius berhasil menemukan kunci rahasia
pelayaran ke Timur jauh. Cludius kemudian menyusun peta yang disebut India
Barat dan India Timur. Pada tahun 1595 usaha Belanda makin maju dalam
mendapatkan peta ke Asia. Seorang Belanda bernama Linscoten berhasil menemukan
tempat-tempat di pulau Jawa yang dari tangan Portugis dan banyak menghasilkan
rempah-rempah untuk diperdagangkan. Peta yang dibuat oleh Linscoten diberi nama
interario yang artinya keadaan di dalam atau situasi di Indonesia.
Pada bulan April 1595, Cornelis
de Houtman dan Dekeyzer dengan 4 buah kapal memimpin pelayaran menuju
nusantara. Pelayaran tersebut menempuh rute Belanda – Pantai Barat Afrika – Tanjung
Harapan – Samudera Hindia – Selat Sunda – Banten. Pada bulan Juni 1596 pelayaran
yang dipimpinoleh de Houtman berhasil berlabuh di Banten. Pada tanggal 28
November 1598 rombongan baru dari negeri Belanda di pimpin oleh Jacob Van Neck
dan Wybrecht Van Waerwyck.
c. Terbentuknya VOC
Atas prakarsa dari 2 tokoh
Belanda, yaitu Pangeran Maurits dan Johan Van Olden Barnevelt, pada tahun 1602
kongsi-kongsi dagang Belanda dipersatukan menjadi sebuah kongsi dagang besar
yang diberi nama VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) / persekutuan maskapai
perdagangan Hindia Timur. Voc terdiri dari 17 orang dan membuka kantor pertamanya
di Banten yang dikepalai oleh Francois Wittrt. Tujuan dibentuk VOC adalah
1. Menghindari persaingan tidak
sehat diantara sesame pedagang Belanda untuk keuntungan maksimal.
2. Membantu dana pemerintah
Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol. VOC memiliki satu kelebihan,
yaitu tata kerja yang rapi dan terkontrol dalam sebuah organisasi yang kuat.
a. Politik Perdagangan dan Kebijakan Pemerintah VOC Pusat-pusat
perdagangan yang berhasil dikuasai VOC antara lain Malaka (1641), Padang
(1662), Makasar (1667), dan Banten (1684). Peraturan yang ditetapkan VOC dalam melaksanakan
monopoli perdagangan antara lain sebagai berikut :
1. Contingenten yaitu kewajiban
bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi
2. Peraturan tentang ketentuan
areal dan jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam.
Beberapa Gubernur VOC yang dianggap berhasil dalam mengembangkan
usaha dagang dan kolonisasi VOC di Nusantara antara lain :
1.
Jan Pieterszoon Coen (1679-1629)
Ia dikenal sebagai peletak dasar
imperialisme Belanda
di Nusantara.
2.
Antonio Van Diemen (1636-1645)
Ia berhasil memperluas kekuasaan
VOC ke Malaka pada tahun 1641.
3.
Joan Maetsycker (1653-1678)
Ia berhasil memperluas wilayah
kekuasaan VOC ke Semarang, Padang, dan Manado.
4.
Cornelis Speelman (1681-1684)
Ia menghadapi perlawanan
bersenjata walaupun tdak berhasil mengalahkan Sultan Hasanuddin dari Makassar,
Trunojoyo di Mataram, dan Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten.
b. System Birokrasi VOC
Guna memerintah wilayah
Nusantara yang sudah dikuasai, VOC mengangkat seorang Gubernur Jenderal yang dibantu
oleh 4 orang anggoita yang disebut Raad Van Indie (Dewan India). Dalam melaksanakan
pemerintahan, VOC menerapkan system pemerintahan tidak langsung (indirect rule)
dengan memanfaatkan system feodalisme. Ciri khas feodalisme adalah ketaatan
mutlak dari lapisan bawahan kepada atasannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar