Jumat, 30 November 2012

ELEKTRONIKA KELAS XI SEMESTER 2

Tranduser dan Sensor

 Transduser adalah alat yg mengubah energi dari suatu bentuk ke bentuk yg lain. Tranduser dapat dibagi menjadi kelas: transduser input dan transduser output (gambar 4-15).Transduser input - listrik mengubah energi non listrik, misalnya suara atau sinar menjadi tenaga listrik.Transduser output - listrik bekerja pada urutan  yg sebaliknya, Transduser tsb mengubah energi listrik pada bentuk energi non listrik. 

 Sensor Proximity kapasitif 

        Sensor Proximity kapasitif adalah alat yang merasakan keberadaan benda yang konduktif maupun non-konduktif. Kerja sensor ini didasarkan pada prinsip osilator. Kumparan sisi aktif sensor kapasitif dibentuk oleh dua elektroda logam (agak mirip dengan kapasitor terbuka). 

        Elektroda-elektroda ditempatkan pada loop umpan balik dari osilator frekwensi tinggi yang tidak aktif dengan “tanpa target”. Pada saat target mencapai sisi sensor, target memasuki medan elektrostatis yang dibentuk oleh elektroda-elektroda. Ini menyebabkan kenaikkan kapasitansi perangkaian, dan rangkaian mulai berosilasi. Amplitudo osilasi diukur dengan rangkaian pengevaluasian yang membangkitkan sinyal untuk menghidupkan atau mematikan output elektronis.Pemakaian tipikal diperlihatkan pada gambar 4-4.b cairan yang mengisi botol gelas atau plastic dapat dimonitor dari luar tabung dengan sensor proximity kapasitif. Sensor kedua mendeteksi pengisian, jika sudah mencapai level tertentu maka pengisian selesai.

 

PENJASKES KELAS XI SEMESTER 2

RENANG GAYA BEBAS

Renang telah dikenal sejak zaman prasejarah. Fakta sejarah
menyebutkan bahwa lukisan dari zaman batu telah ditemukan di dalam
"gua para perenang" dekat Wadi Sora (atau Sura) dibagian Barat-Daya
Mesir dekat Libya. Pada gambar-gambar tersebut terdapat gaya dada atau
gaya anjing mengayuh. Meskipun gambar tersebut mungkin berkaitan
dengan prosesi ritual yang artinya tidak ada kaitannya dengan renang.

Selain itu, hampir semua kebudayaan kuno yang pernah hidup di
dunia, ditemukan gambar-gambar atau keterangan-keterangan bahwa di
daerah tersebut telah mengenal aktivitas berenang. Misalnya, di stempel
lilin Mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun SM gambar
timbul Babilonia, gambar timbul Nagoda yang berangka tahun 3000
tahun SM, di Istana Indian Mohenjo Daro dari 2800 tahun SM, Istana
Minoan Minos of Knossos di Kreta, serta makam kuno Mesir dari 2000
tahun SM.
Renang sejak dulu sudah dijadikan keterampilan yang wajib dimiliki
oleh para prajurit. Di Jepang, renang merupakan salah satu keahlian
terhormat Samurai. Cerita rakyat Jerman menjelaskan tentang renang
yang dengan sukses digunakan dalam perang melawan bangsa Roma,
bahkan ksatria pada abad pertengahan harus bisa berenang dengan
menggunakan baju zirah yang terbuat dari besi.
Tahun 1603, organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Kaisar
Go-Yozei dari Jepang menyatakan bahwa murid sekolah harus dapat
berenang. Pada tahun 1908, asosiasi renang sedunia dibentuk dan diberi
nama FINA (Federation Internationale de Natation de Amateur).
RENANG GAYA BEBAS
Berenang di kolam renang akan lebih aman apabila tidak terdapat
arus yang terlalu deras dan kondisi air kolam terbebas dari bakteri
penyebab penyakit. Bakteri penyebab penyakit bisa dikendalikan dengan
pemberian kaporit. Selain itu, penggantian atau pembersihan air kolam
yang teratur akan lebih meningkatkan kualitas air kolam. Jangan lupa
mempergunakan peralatan renang yang sesuai, seperti baju renang,
kacamata renang, dan penutup kepala. Selain itu, gunakan lotion untuk
menanggulangi gangguan terhadap kulit dan mata.
Setelah hal-hal tersebut terpenuhi, kini Anda dapat melaksanakan
kegiatan berbagai macam renang. Salah satu gaya renang yang biasa
dilakukan ialah renang gaya bebas. Renang gaya bebas biasa disebut
juga dengan crawl yang artinya merangkak. Gaya ini menyerupai gaya
berenang seekor binatang. Gerakan asli dari gaya ini menirukan gerakan
anjing yang sedang berenang.
LOMBA RENANG
Lomba renang gaya bebas terbagi dalam tiga kategori, yaitu:
a. Untuk pria
Lomba renang gaya bebas untuk pria, antara lain:
1) gaya bebas 50 meter
2) gaya bebas 100 meter
3) gaya bebas 200 meter
4) gaya bebas 400 meter
5) gaya bebas 800 meter
6) gaya ganti 200 meter
7) estafet gaya bebas 4 x 100 meter
8) estafet gaya bebas 4 x 200 meter
9) estafet gaya ganti 4 x 100 meter

b. Untuk wanita
Lomba renang gaya bebas untuk wanita, antara lain:
1) gaya bebas 50 meter
2) gaya bebas 100 meter
3) gaya bebas 200 meter
4) gaya bebas 400 meter
5) gaya bebas 1500 meter
6) gaya ganti 200 meter
7) estafet gaya bebas 4 x 100 meter
8) estafet gaya bebas 4 x 200 meter
9) estafet gaya ganti 4 x 100 meter

c. Pembagian kelompok umur
1) Kelompok umur I putra dan putri umur 15 tahun-17 tahun.
2) Kelompok umur II putra dan putri umur 13 tahun-14 tahun.
3) Kelompok umur III putra dan putri umur 11 tahun-12 tahun.
4) Kelompok umur IV putra dan putri sampai umur 10 tahun.
TEKNIK  RENANG GAYA BEBAS
Teknik renang gaya bebas terbagi ke dalam beberapa tahapan, yaitu
sebagai berikut.
a. Teknik dasar mengapung
Posisi mengapung tidak dapat dilakukan dalam satu sikap saja,
tetapi banyak posisi yang bisa dilakukan supaya tubuh dapat terapung
di atas permukaan air. Lakukanlah dengan rileks dan melayang tanpa
mengeluarkan tenaga. Berikut teknik mengapung dalam renang.
1) Berdiri di depan dinding kolam sejauh satu meter, air kolam dengan
ketinggian air setinggi perut.
2) Tarik napas dalam-dalam, kemudian masukkan kepala ke dalam air
dengan sedikit merebahkan tubuh ke depan dalam posisi telungkup,
mata tetap terbuka, dan buanglah napas perlahan-lahan.
3) Tubuh tetap rileks pertahankan sikap tersebut di dalam air hingga
napas tidak kuat lagi.
4) Lakukanlah latihan ini berulang-ulang.
image
b. Teknik dasar meluncur
Setelah menguasai teknik mengapung, lanjutkan dengan latihan
meluncur. Latihan ini bertujuan untuk melatih keseimbangan tubuh di
air. Jika tidak mampu menguasai keseimbangan tubuh maka tubuh akan
tenggelam dan tidak mampu berdiri di kolam renang, meskipun kolam
tersebut dangkal. Cara melakukan latihan meluncur sebagai berikut.
1) Berdirilah di tepi kolam dengan sikap membelakangi dinding kolam,
salah satu kaki menempel pada dinding untuk melakukan tolakan.
2) Kedua lengan lurus ke atas di samping telinga dengan ibu jari saling
berkaitan.
3) Ambil napas dalam-dalam, condongkan tubuh ke depan, berusaha
ujung jari tangan lebih dahulu yang masuk ke dalam air.
4) Tolakkan kaki yang menempel pada dinding kolam sampai tubuh
terdorong ke depan.
5) Saat tubuh sedang meluncur, biarkan sampai tubuh berhenti
melaju.
image
1) Posisi tubuh
Posisi tubuh saat berenang ialah streamline artinya sejajar dengan
permukaan air. Tubuh harus berputar pada sumbunya dan hindari
gerakan yang mengakibatkan posisi tubuh naik dan turun.
image
2) Gerakan kaki
Gerakan kaki dalam renang gaya bebas berperan penting. Gerakan
ini akan membantu luncuran. Selain itu, gerakan tungkai juga sebagai
pengatur keseimbangan tubuh. Berikut ini cara melakukan latihan
gerakan kaki.
a. Kedua kaki digerakkan ke atas dan ke bawah secara bergantian
dalam keadaan lemas.
b. Gerakan kedua kaki dimulai dari pangkal paha.
c. Gerakan jangan terlalu tinggi tapi cukup dekat dengan permukaan
air.
3) Gerakan lengan
Gerakan lengan merupakan gerak pendukung yang sangat penting.
Hal tersebut dikarenakan dayungan lengan akan mendukung laju tubuh
dengan cepat. Latihan gerakan tangan dapat dilakukan di kolam dangkal,
berikut cara melakukannya.
a) Sikap awal berdiri, badan dibungkukkan dan kedua tangan lurus di
samping telinga.
b) Tangan kanan ditarik ke bawah sambil menekan air, sampai berada
di bawah badan. Tangan mendorong air ke belakang dan ke atas.
c) Siku tangan kanan cepat ditekuk dan di keluarkan dari air, saat tangan
kiri sampai di bawah badan di dalam air, tangan kiri mendorong air
ke belakang dan ke atas.
d) Gerakan kembali ke posisi semula dilakukan dengan mengayunkan
tangan ke depan.
e) Lakukan gerakan ini secara bergantian antara tangan kanan dan kiri
dan lakukan gerakan ini secara berulang-ulang.
4) Teknik pernapasan
Latihan pernapasan sebaiknya dilakukan di darat terlebih dahulu.
Caranya yaitu dengan melatih gerakan seperti yang dikerjakan di air.
Pengambilan napas dilakukan pada saat mulut berada di atas permukaan
air yaitu dengan cara memiringkan kepala (memutar) ke sisi kanan atau
kiri. Latihan pernapasan juga dapat dilakukan di dalam kolam dangkal,
caranya sebagai berikut.
a. Salah satu lengan lurus ke depan sejajar dengan permukaan air.
b. Jika tangan kiri yang di depan muka mengambil napasnya dengan
memutar kepala pada sumbunya ke kanan.
c. Jika tangan kanan yang di depan maka pengambilan napasnya
memutar kepala pada sumbunya ke kiri.
d. Pengambilan napas biasanya dilakukan saat melakukan gerakan
tangan kanan saja atau kiri saja, atau perbandingannya dua kali
menarik tangan dan sekali mengambil napas.

SEJARAH ( materi kelas XI semester 2 )

KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DI INDONESIA PADA ABAD KE-19
DAN ABAD KE-20
a. Latar Belakang Kedatangan Belanda
Pada mulanya pedagang – pedagang Belanda yang berpusat di Rotterdam membeli rempah-rempah dari Lisabon, Portugis. Pada tahun 1580 Raja Philip dari Spanyol naik tahta. Ia berhasil mempersatukan Spanyol dan Portugis. Akibatnya, Belanda tidak dapat lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon yang sedang di kuasai Spanyol. Hal itulah yang mendorong Belan mulai mengadakan penjelajahan samudra untuk mendapatkan daerah asal rempah – rempah.
b. Perjalanan Belanda ke Indonesia
Pada tahun 1594 Claudius berhasil menemukan kunci rahasia pelayaran ke Timur jauh. Cludius kemudian menyusun peta yang disebut India Barat dan India Timur. Pada tahun 1595 usaha Belanda makin maju dalam mendapatkan peta ke Asia. Seorang Belanda bernama Linscoten berhasil menemukan tempat-tempat di pulau Jawa yang dari tangan Portugis dan banyak menghasilkan rempah-rempah untuk diperdagangkan. Peta yang dibuat oleh Linscoten diberi nama interario yang artinya keadaan di dalam atau situasi di Indonesia.
Pada bulan April 1595, Cornelis de Houtman dan Dekeyzer dengan 4 buah kapal memimpin pelayaran menuju nusantara. Pelayaran tersebut menempuh rute Belanda – Pantai Barat Afrika – Tanjung Harapan – Samudera Hindia – Selat Sunda – Banten. Pada bulan Juni 1596 pelayaran yang dipimpinoleh de Houtman berhasil berlabuh di Banten. Pada tanggal 28 November 1598 rombongan baru dari negeri Belanda di pimpin oleh Jacob Van Neck dan Wybrecht Van Waerwyck.
c. Terbentuknya VOC
Atas prakarsa dari 2 tokoh Belanda, yaitu Pangeran Maurits dan Johan Van Olden Barnevelt, pada tahun 1602 kongsi-kongsi dagang Belanda dipersatukan menjadi sebuah kongsi dagang besar yang diberi nama VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) / persekutuan maskapai perdagangan Hindia Timur. Voc terdiri dari 17 orang dan membuka kantor pertamanya di Banten yang dikepalai oleh Francois Wittrt. Tujuan dibentuk VOC adalah
1. Menghindari persaingan tidak sehat diantara sesame pedagang Belanda untuk keuntungan maksimal.
2. Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol. VOC memiliki satu kelebihan, yaitu tata kerja yang rapi dan terkontrol dalam sebuah organisasi yang kuat.

a. Politik Perdagangan dan Kebijakan Pemerintah VOC Pusat-pusat perdagangan yang berhasil dikuasai VOC antara lain Malaka (1641), Padang (1662), Makasar (1667), dan Banten (1684). Peraturan yang ditetapkan VOC dalam melaksanakan monopoli perdagangan antara lain sebagai berikut :
1. Contingenten yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi
2. Peraturan tentang ketentuan areal dan jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam.
Beberapa Gubernur VOC yang dianggap berhasil dalam mengembangkan usaha dagang dan kolonisasi VOC di Nusantara antara lain :
1. Jan Pieterszoon Coen (1679-1629)
Ia dikenal sebagai peletak dasar imperialisme Belanda
di Nusantara.
2. Antonio Van Diemen (1636-1645)
Ia berhasil memperluas kekuasaan VOC ke Malaka pada tahun 1641.
3. Joan Maetsycker (1653-1678)
Ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan VOC ke Semarang, Padang, dan Manado.
4. Cornelis Speelman (1681-1684)
Ia menghadapi perlawanan bersenjata walaupun tdak berhasil mengalahkan Sultan Hasanuddin dari Makassar, Trunojoyo di Mataram, dan Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten.
b. System Birokrasi VOC
Guna memerintah wilayah Nusantara yang sudah dikuasai, VOC mengangkat seorang Gubernur Jenderal yang dibantu oleh 4 orang anggoita yang disebut Raad Van Indie (Dewan India). Dalam melaksanakan pemerintahan, VOC menerapkan system pemerintahan tidak langsung (indirect rule) dengan memanfaatkan system feodalisme. Ciri khas feodalisme adalah ketaatan mutlak dari lapisan bawahan kepada atasannya

Bahasa inggriz materi kelas XI smester 1

WELCOMING SPEECH
     Ucapan selamat datang atau Welcome Speech biasa pula diistilahkan Welcome Remarks, Meskipun sebenarnya istilah yang kedua ini lebih cocok digunakan untuk pertemuan yang relatif kecil. Welcome Speech ini biasa dibawakan oleh pengurus club atau Organisasi, pihak yang mewakli panitia, penyelenggara pertemuan.
 CONTOH :
Asalamualaikum wr,wb
      Good morning,ledis and gentlemen.first let us pray gratitude to allah.we are very greatfull for your coming here.he our school we have there are ten class for grade one and there are seven class of grade two and for grade three are class.one a week we are as student in this school there are two days that we wear batic clothes thrw are wednesdat and thushday.
Ok,that is the simple about our schol.we can show and tell about our school during you stay here,are again we are very happy & pround for your visit in our school,welcoming in our shool and enjoy for your stay her.yhank you
Wasalamualaikum wr,wb

BAHASA INGGRIS KELAS XI SEMESTER 2]

PENGERTIAN HORTATORY EXPOSITION TEXT

Disebutkan dalam Concise Oxford Dictionary, Hortatory termasuk kata sifat (adjective) bermakna "tending or aiming to exhort" ("cenderung atau bertujuan mendorong / mendesak orang lain untuk melakukan sesuatu"). Sedangkan Exposition  bermakna "a comprehensive description and explanation of a theory" ("Penjelasan dan penjabaran sebuah teori secara komprehensif").

Jadi secara bahasa, jika disimpulkan, hortatory exposition adalah teks yang menjelaskan sebuah teori/masalah secara komprehensif dengan tujuan mendorong orang lain melakukan / tidak melakukan sesuatu.

GENERIC STRUCTURE OF HORTATORY EXPOSITION

Generic Structure, atau susunan umum hortatory exposition adalah sebagai berikut :


1.  Thesis / General Statement

Thesis / general statement berisi pernyataan pembuka mengenai topik pembahasan. Sebagai contoh kita akan membahas mengenai bahaya rokok, thesis statement yang bisa kita gunakan misalnya :

“Rokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, dan impotensi”.

2.  Arguments

Arguments, ”Pendapat” berisi berbagai pembahasan lanjutan dari thesis statement secara detail. Akan lebih baik jika argument ini tidak hanya berisi pendapat pribadi penulis saja tapi juga bisa berisi pendapat para pakar. Mengacu pada contoh thesis statement tentang rokok di atas, kita bisa membuat arguments pendukung dengan lebih detail, misalnya :

Argument 1 : Saya mengira serangan jantung yang dialami direktur PT. LaptopButut, Pak “XXX”, disebabkan karena intensitas merokok lebih banyak dari pada minum air putih.(Terus kembangkan paragraf ini lebih dalam)

Argument 2 : Telah banyak dibuktikan bahwa rokok hampir menjadi sebab utama penyakit kanker. (Terus kembangkan paragraf ini)

Argument 3 : Impotensi seorang bos “XXX” di kota “XXX” disebutkan karena kebiasaanya merokok sebelum tidur.
Assalamu’alaikum Wr. Wb

Yang terhormat kepala sekolah SLTP N 1 Salatiga
Yang kami hormati segenap guru-guru, staf dan karyawan SLTP N 1 Salatiga
Dan teman-teman semua yang saya sayangi

Syukur Alhamdulillah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, sehingga kita dapat berkumpul dalam suasana yang penuh kenangan dan kebahagiaan di acara perpisahan siswa tahun ajaran 2010/2011 pada sore hari ini.
Saya dan kawan-kawan mengucapkan banyak berterima kasih kepada para guru , yang telah mencurahkan segenap pengorbanan dalam mendidik kami menjadi siswa yang baik dan berprestasi.
3 tahun bersama di sekolah ini, tentunya ada rasa manis dan pahit di dalam menuntut ilmu, dah hal itu tidak bisa kita lupakan begitu saja, dan akan menjadi kenangan yang indah dalam hidup kami.Kami sebagai siswa, memohon maaf yang sebesar-besasrnya jika dalam 3 tahun belajar di sekolah ini, ada kesalahan dan kekhilafan.

Harapan kami, semoga sekolah ini semakin maju dan mampu mencetak generasi yang maju. Dan kami juga memohon doa, agar kelak kami dapat menjadi manusia yang benar-benar mampu berguna bagi bangsa , agama dan negara, serta mampu menjadi sosok yang berguna bagi orang lain.
Demikian sambutan dari kami, apabila ada tutur kata , tingkah laku yg kurang berkenan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2111777-contoh-pidato-sambutan-sekolah/#ixzz2DVQtLIjn

PKN KELAS XI SEMESTER 2

        Dalam membuat sebuah perjanjian internasional, Negara-negara di dunia berpedoman pada konvensi WINA 1969 tentang Hukum Perjanjian Internasional. Konvensi itu menyebutkan tahapan pembuatan perjanjian internasional, baik perjanjian bilateral maupun multilateral. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Perundingan (Negotiation)  
       Perundingan merupakan janji tahap pertama antar pihak/ antar Negara tentang objek tertentu. Jika belum pernah ada perjanjian yang dibuat oleh subjek yang akan membuat perjanjian, maka terlebih dahulu diadakan penjajakan (survey) atau pembicaraan pendahuluan oleh masing-masing pihak yang berkepentingan.Dalam melakukan negosiasi, suatu Negara dapat diwakili oleh pejabat Negara dengan surat kuasa penuh (full powers). Negosiasi dapat juga dilakukan oleh kepala Negara, kepala pemerintahan, menteri luar negeri atau duta besar.Jika penjajakan menghasilkan sebuah kesepakatan dan rasa saling percaya, maka proses pembuatan perjanjian internasional memasuki tahap berikutnya, yaitu penandatanganan.


b. Penandatanganan (Signature)  
      Untuk perjanjian yang bersifat bilateral, penandatanganan biasanya dilakukan oleh pera menteri luar negeri atau kepala pemerintahan. Untuk perjanjian yang bersifat multilateral, penandatanganan perjanjian sudah dianggap sah jika 2/3 suara peserta yang hadir memberikan suara, kecuali jika ditentukan lain. Namun demikian, perjanjian belum dapat diberlakukan setiap Negara, sebelum diratifikasi oleh Negara-negara tersebut.

c. Ratifikasi (Ratification)
     Ratifikasi adalah penandatanganan atas perjanjian yang hanya bersifat sementara dan masih harus dikuatkan dengan pengesahan atau penguatan.Ratifikasi merupakan suatu cara yang sudah melembaga dalam kegiatan perjanjian internasional. Adanya ratifikasi memberi keyakinan pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat bahwa wakil yang menandatangani perjanjian tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kepentingan hukum dan tidak merugikan rakyat. Suatu Negara mengikatkan diri pada suatu perjanjian apabila perjanjian tersebut telah disahkan oleh badan yang berwenang di negaranya.

Ratifikasi perjanjian internasional dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Ratifikasi oleh badan eksekutif. System ini biasanya dilakukan oleh raja-raja absolut dan pemerintahan otoriter.

2. Ratifikasi oleh badan legislative. System ini jarang digunakan.

3. Ratifikasi campuran (DPR dan pemerintah). System ini paling banyak dipilih oleh Negara-negara didunia karena peranan legislative dan eksekutif sama-sama menentukan proses ratifikasi suatu perjanjian

KIMIA SEMESTER 2

  •  DASAR STOIKIOMETRI
  •  HUKUM REAKSI KIMIA Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier, 1783) “ Pada setiap reaksi kimia, massa zat-zat yang bereaksi adalah sama dengan massa produk-reaksi” Contoh : Magnesium + Klor Magnesium Klorida 1,0 g 2,9 g 3,9 g
  • 3. Hukum Perbandingan Tetap (Proust, 1799) “ Pada setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi dengan sejumlah tertentu zat lain, selalu tetap, atau suatu senyawa murni selalu terdiri atas unsur-unsur yang sama, yang tergabung dalam perbandingan tertentu.” Contoh : Air mengandung : Hidrogen 11,19% Oksigen 88, 81% Jadi jumlah oksigen yang tergabung dengan 1 gram hidrogen dalam air adalah 8 gram.
  • 4. Penyimpangan Hukum Susunan Tetap Isotop Terdapatnya dua macam senyawa dengan dua macam perbandingan berat misalnya air (perbandingan berat oksigen-hidrogen 8:1) dan “air berat” (perbandingan berat oksigen-hidrogen 8:2), menunjukkan penyimpangan dari hukum susunan tetap. Senyawa non-stoikiometri Komposisi rata-rata Ti0 berkisar dari Ti 0 , 7 0 ke Ti0 0 , 7 . Senyawa semacam ini (Pb S 1 , 14 dan UO 2 , 12 ) yang menyimpang dari Hukum Susunan Tetap disebut senyawa Non-Daltonion , Berthollide atau Non-Stoikiometrik .
  • 5. Contoh : 8, 04 g tembaga oksida direduksi dengan hidrogen menghasilkan 6,42 g tembaga. Pada eksperimen kedua 9,48 g tembaga dilarutkan dalam asam nitrat pekat. Setelah larutan ini diuapkan sampai kering dan residu dipijar sampai konstan diperoleh 11,88 g tembaga oksida. Tunjukkan bahwa kedua data di atas mengikuti suatu hukum kimia. Jawab : Komposisi kedua oksida 2, 40 g 1, 62 g Massa oksigen 9, 48 g 6, 42 g Massa tembaga Eksperimen 2 Eksperimen 1
  • 6. Perbandingan : Massa tembaga = 6, 42 9, 48 Massa oksigen 1, 62 2, 40 = 3, 96 3, 95 Hukum Kelipatan Perbandingan “ Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, maka perbandingan massa dari unsur yang satu, yang bersenyawa dengan jumlah tertentu unsur lain, merupakan bilangan yang mudah dan bulat”
  • 7. Contoh : Nitrogen dan oksigen dapat membentuk enam macam senyawa. 1 : 0,57 1 : 1,14 1 : 1,74 1 : 2,28 1 : 2,86 1 : 3,42 36,3 53,3 63,11 69,5 74,1 77,3 63,7 46,7 36,9 30,5 25,9 22,6 I II III IV V VI Massa nitrogen Massa oksigen % Oksigen % Nitrogen Senyawa
  • 8. Perbandingan berat oksigen yang bereaksi dengan satu bagian nitrogen adalah : 0,57 : 1,14 : 1,74 : 2,28 : 2,86 : 3,42 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 Perbandingan ini merupakan bilangan yang mudah dan bulat, jadi sesuai dengan Hukum Kelipatan Perbandingan. Hukum perbandingan Timbal-Balik “ Jika dua unsur A dan B masing-masing bereaksi dengan unsur C yang massanya sama membentuk AC dan BC, maka perbandingan massa A dan massa B ketika membentuk AC dan BC atau kelipatan dari perbandingan ini.”
  • 9. Contoh : Dalam Metana 75 g C bereaksi dengan 25 g H Dalam karbon monoksida 42,86 g C bereaksi dengan 57,14 g O. Dalam air 11,11 g bereaksi dengan 88,89 g O Jawab : Dalam metana 75 g bereaksi dengan 25 g H Dalam CO 42,86 g C bereaksi dengan 57,14 g O Atau 75 g C bereaksi dengan __ 75__ x 57,14 = 99,99 gram O 42,86 Perbandingan hidrogen dan oksigen yang masing-masing bereaksi dengan 75 gram C 25 : 99,99 atau 1 : 4

MULOK SEMESTER 1


fisika materi klz x1 semester 2

Teori kinetika gas

 

TEORI KINETIK GAS

Teori kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang dari sudut momentum. Peninjauan teori ini bukan pada kelakuan sebuah partikel, tetapi diutamakan pada sifat zat secara keseluruhan sebagai hasil rata-rata kelakuan partikel-partikel zat tersebut.
Teori ini didasarkan atas 3 pengandaian:
1. Gas terdiri daripada molekul-molekul yang bergerak secara acak dan tanpa henti.
2. Ukuran molekul-molekul dianggap terlalu kecil sehingga boleh diabaikan, maksudnya garis pusatnya lebih kecil daripada jarak purata yang dilaluinya antara perlanggaran.
3. Molekul-molekul gas tidak berinteraksi antara satu sama lain. Perlanggaran sesama sendiri dan dengan dinding bekas adalah kenyal iaitu jumlah tenaga kinetik molekulnya sama sebelum dan sesudah perlanggaran.
SIFAT GAS UMUM
  1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya.
  2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil.
SIFAT GAS IDEAL
  1. Gas terdiri atas partikel-partikel dalam jumlah yang besar sekali, yang senantiasa bergerak dengan arah sembarang dan tersebar merata dalam ruang yang kecil.
  2. Jarak antara partikel gas jauh lebih besar daripada ukuran partikel, sehingga ukuran partikel gas dapat diabaikan.
  3. Tumbukan antara partikel-partikel gas dan antara partikel dengan dinding tempatnya adalah elastis sempurna.
  4. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.
PERSAMAAN GAS IDEAL DAN TEKANAN (P) GAS IDEAL

P V = n R T = N K T
n = N/No
T = suhu (ºK)
R = K . No = 8,31 )/mol. ºK
N = jumlah pertikel
P = (2N / 3V) . Ek ® T = 2Ek/3K
V = volume (m3)
n = jumlah molekul gas
K = konstanta Boltzman = 1,38 x 10-23 J/ºK
No = bilangan Avogadro = 6,023 x 1023/mol
ENERGI TOTAL (U) DAN KECEPATAN (v) GAS IDEAL
Ek = 3KT/2
U = N Ek = 3NKT/2
v = Ö(3 K T/m) = Ö(3P/r)
dengan:
Ek = energi kinetik rata-rata tiap partikel gas ideal
U = energi dalam gas ideal = energi total gas ideal
v = kecepatan rata-rata partikel gas ideal
m = massa satu mol gas
p = massa jenis gas ideal
Jadi dari persamaan gas ideal dapat diambil kesimpulan:
  1. Makin tinggi temperatur gas ideal makin besar pula kecepatan partikelnya.
  2. Tekanan merupakan ukuran energi kinetik persatuan volume yang dimiliki gas.
  3. Temperatur merupakan ukuran rata-rata dari energi kinetik tiap partikel gas.
  4. Persamaan gas ideal (P V = nRT) berdimensi energi/usaha .
  5. Energi dalam gas ideal merupakan jumlah energi kinetik seluruh partikelnya.


HUBUNGAN TEKANAN DENGAN kelajuan

Tekanan yang dikenakan oleh suatu gas adalah akibat tumbukan molekul-molekul pada dinding batas.

kelajuan molekul gas, v

-- terdiri daripada komponen-komponen kelajuan dalam arah x, y dan z Þ vx, vy, vz
z



v
vz
x vy vx y
Diketahui bahwa: v2 = vx2 + vy2 + vz2
atau v = (vx2 + vy2 + vz2)½ (1)
Kelajuan rata-rata pangkat dua ialah
(2)
di mana N = bilangan molekul
Anggaplah = =
\ = 3 Þ = (3)
(sama juga bagi vy dan vz)
Tekanan Gas Pada Dinding
Andaikan satu molekul gas yang bermassa m, bergerak dalam sebuah kubus dengan laju vx yang searah dengan sumbu x . Molekul ini menumbuk dinding kanan dan memantul balik denagn laju –vx.


Perubahan momentum pada dinding kanan untuk satu tumbukan= mv x – (– m v x )
= 2 mv x
Misalkan ukuran kubus itu dengan sisi l. Bagi setiap tumbukan, molekul akan bergerak sejauh 2l (pergi dan balik) dalam selang waktu Dt.
Menurut Hukum Newton II,
gaya ialah perubahan momentum per satuan waktu


=
= 
P =
(A = luas dinding, V = volume kubus)
Andaikan dalam kubus itu ada N molekul dan tumbukan berlaku ke semua arah dengan laju rata-rata maka
Px = ; Py = ; Pz =
Dari (3), = = = jika Px = Py = Pz = P
\ P =
atau PV = (4)
atau PV = (5)
di mana n = N/NA dan M = mNA = jisim molar
disebut laju rata-rata pangkat dua. Oleh kerana ia hanya bergantung kepada suhu, maka pada suhu tetap,
PV = konstan Þ Hukum Boyle

energi kinetik rata-rata

Bagi 1 molekul:

Bagi N molekul:  (6)
Bagi NA molekul (1 mol) :  (7)

Hubungan tekanan dan volume dengan energi kinetik

Dari (6), PV =
=
\ PV = (8)
Untuk gas ideal, PV = nRT. Substitusikan dalam persamaan (8):
nRT =
\ (9)Latihan: Buktikan bahwa

Akar dari laju rata-rata pangkat dua , disebut vrms.
TERMODINAMIK

















Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan') adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang.
Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.
Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.
Konsep dasar dalam termodinamika
Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter.
Sistem termodinamika
Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:
  • sistem terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
  • sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:
    • pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
    • pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
  • sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.
Keadaan termodinamika
Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem).
Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan.
Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.
Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan. Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.
Hukum-hukum Dasar Termodinamika
Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
  • Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
  • Hukum Pertama Termodinamika
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai hukum universal dari kekekalan energi dan mengidentifikasikan perpindahan panas sebagai suatu bentuk perpindahan energi. Pernyataan paling umum dari hukum pertama termodinamika ini berbunyi:
Kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan jumlah energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya
Pondasi hukum ini pertama kali diletakkan oleh James Prescott Joule yang melalui eksperimen-eksperimennya berhasil menyimpulkan bahwa panas dan kerja saling dapat dikonversikan. Pernyataan eksplisit pertama diberikan oleh Rudolf Clausius pada 1850: "Terdapat suatu fungsi keadaan E, yang disebut 'energi', yang diferensialnya sama dengan jumlah kerja yang dipertukarkan dengan lingkungannya pada suatu proses adiabatik."
  • Hukum kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Formulasi Kelvin-Planck atau hukum termodinamika kedua menyebutkan bahwa adalah tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu reservoir pada suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik. Hukum kedua termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor memiliki arah; dengan kata lain, tidak semua proses di alam semesta adalah reversible (dapat dibalikkan arahnya). Sebagai contoh jika seekor beruang kutub tertidur di atas salju, maka salju dibawah tubuh nya akan mencair karena kalor dari tubuh beruang tersebut. Akan tetapi beruang tersebut tidak dapat mengambil kalor dari salju tersebut untuk menghangatkan tubuhnya. Dengan demikian, aliran energi kalor memiliki arah, yaitu dari panas ke dingin. Satu aplikasi penting dari hukum kedua adalah studi tentang mesin kalor.
  • Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
Hukum ketiga termodinamika menyatakan bahwa perubahan entropi DSt yang berkaitan dengan perubahan kimia atau perubahan fisika bahan murni pada T = 0 K bernilai nol.
Transisi yakni perubahan fisika, dalam zat (misalnya belerang) dari struktur A (rombik) ke B (monoklinik) pada suhu normal disertai dengan perubahan entropi; ini diilustrasikan secara skematik di ilustrasi T8. Dapat ditunjukkan secara eksperimen, bahwa bila suhunya mendekati 0 K, perubahan entropi transisi DSt menurun. Karena 0 K tidak dapat dicapai secara eksperimen, hal ini diungkapkan secara matematik
Lim DSt = 0
T ® 0
Secara intuitif hukum ketiga dapat dipahami dari fakta bahwa pergerakan ionik atau molekular maupun atomik yang menentukan derajat ketidakteraturan dan dengan demikian juga besarnya entropi, sama sekali berhenti pada 0 K. Dengan mengingat hal ini, tidak akan ada perubahan derajat ketidakteraturan dalam perubahan fisika atau kimia dan oleh karena itu tidak akan ada perubahan entropi.

Entalpi

Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja. Secara matematis, entalpi dapat dirumuskan sebagai berikut:
di mana:
  • H = entalpi sistem (joule)
  • U = energi internal (joule)
  • P = tekanan dari sistem (Pa)
  • V = volume sistem (m2)

Hukum I Termodinamika
    • Hukum ini diterapkan pada gas, khususnya gas ideal

      PV = n R T
      P . DV + -V . DP = n R DT
    • Energi adalah kekal, jika diperhitungkan semua bentuk energi yang timbul.
    • Usaha tidak diperoleh jika tidak diberi energi dari luar.
    • Dalam suatu sistem berlaku persamaan termodinamika I:

      DQ = DU+ DW

      DQ = kalor yang diserap
      DU = perubanan energi dalam
      DW = usaha (kerja) luar yang dilakukan
DARI PERSAMAAN TERMODINAMIKA I DAPAT DIJABARKAN:
    • Pada proses isobarik (tekanan tetap) ® DP = 0; sehingga,

      DW = P . DV = P (V2 - V1) ® P. DV = n .R DT
DQ = n . Cp . DT
® maka Cp = 5/2 R (kalor jenis pada tekanan tetap)
DU-= 3/2 n . R . DT
    • Pada proses isokhorik (Volume tetap) ® DV =O; sehingga,

      DW = 0 ® DQ = DU
DQ = n . Cv . DT
® maka Cv = 3/2 R (kalor jenis pada volume tetap)
AU = 3/2 n . R . DT
    • Pada proses isotermik (temperatur tetap): ® DT = 0 ;sehingga,

      DU = 0 ® DQ = DW = nRT ln (V2/V1)
    • Pada proses adiabatik (tidak ada pertukaran kalor antara sistem dengan sekelilingnya) ® DQ = 0 Berlaku hubungan::

      PVg = konstan ® g = Cp/Cv ,disebut konstanta Laplace
    • Cara lain untuk menghitung usaha adalah menghitung luas daerah di bawah garis proses.
Gbr. Isobarik
Gbr. Isotermik
Gbr. Adiabatik

    • Usaha pada proses a ® b adalah luas abb*a*a

      Perhatikan perbedaan grafik isotermik dan adiabatik ® penurunan adiabatik lebih curam dan mengikuti persamaan PVg= C.

      Jadi:
      1. jika DP > DV, maka grafik adiabatik.
      2. jika DP = DV, maka grafik isotermik.
Catatan:
    • Jika sistem menerima panas, maka sistem akan melakukan kerja dan energi akan naik. Sehingga DQ, DW ® (+).
    • Jika sistem menerima kerja, maka sistem akan mengeluarkan panas dan energi dalam akan turun. Sehingga DQ, DW ® (-).
  1. Untuk gas monoatomik (He, Ne, dll), energi dalam (U) gas adalah

    U = Ek = 3/2 nRT ® g = 1,67
    • Untuk gas diatomik (H2, N2, dll), energi dalam (U) gas adalah
Suhu rendah
(T £ 100ºK)
U = Ek = 3/2 nRT
® g = 1,67
® Cp-CV=R
Suhu sedang
U = Ek =5/2 nRT
® g = 1,67
Suhu tinggi
(T > 5000ºK)
U = Ek = 7/2 nRT
® g = 1,67
Hukum II Termodinamika
Tidak mungkin membuat suatu mesin yang bekerja secara terus-menerus serta rnengubah semua kalor yang diserap menjadi usaha mekanis.
T1 > T2, maka usaha mekanis:
W = Q1 - Q2
h = W/Q1 = 1 - Q2/Q1 = 1 - T2/T1
T1 = reservoir suhu tinggi
T2 = reservoir suhu rendah
Q1 = kalor yang masuk
Q2 =kalor yang dilepas
W = usaha yang dilakukan
h = efesiensi mesin
Untuk mesin pendingin:

h = W/Q2 = Q1/Q2 -1 = T1/T2 - 1

Koefisien Kinerja
= 1/h
Mesin Carnot
Dalil :
Dari semua motor yang bekerja dengan menyerap kalor dari reservoir T1 dan melepaskan kalor pada reservoir T2 tidak ada yang lebih efisien dari motor Carnot.

BC ; DA = adiabatik
AB ; CD = isotermik

Mesin Carnot terdiri atas 4 proses, yaitu 2 proses adiabatik dan 2 proses isotermik. Kebalikan dari mesin Carnot merupakan mesin pendingin atau lemari es. Mesin Carnot hanya merupakan siklus teoritik saja, dalam praktek biasanya digunakan siklus Otto untuk motor bakar (terdiri dari 2 proses adiabatik dan 2 proses isokhorik) dan siklus diesel untuk mesin diesel (terdiri dari 2 proses adiabatik, 1 proses isobarik dan 1 proses isokhorik).